Warga Banyak Yang Tidak Ikut Mencoblos, Masa Demo ke Kantor KPU Sumut
![]() |
BERITA HARIAN - Puluhan warga yang telah menamakan diri Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Peduli Demokrasi (AMARA PEDAS) menggeruduk kantor KPU Sumut, Jalan Perintis kemerdekaan Medan, Senin (2/7/2018) siang.
Berbekal pengeras suara dan juga spanduk bertuliskan tuntutan, para demonstran meminta pertanggungjawaban KPUD Sumatera Utara selaku penyelenggara Pilkada, lantaran massa yang menganggap masih banyaknya warga Sumut yang tak bisa menyalurkan hak suaranya pada hari pemilihan.
Menurut mereka, banyak warga Sumut tidak memperoleh undangan pemilih atau formulir C6. Selain itu, para mahasiswa juga merasa tak terfasilitasi karena sulitnya mengurus formulir A5 atau pindah memilih, sehingga tetap tidak dapat mencoblos, meski memiliki E-KTP.
Massa juga mengaku mendapat banyak keluhan dari dari para pemilih pemula, seperti pelajar dan mahasiswa yang berusia mulai dari 17-21 tahun, tentang hak pilih perdana mereka yang tidak terakomodir sama sekali.
Hal itu menurutnya mengakibatkan penurunan jumlah DPT (daftar pemilih tetap) turun drastis. Mereka mengaku jumlah DPT untuk Pilkada Sumut 2013 sebanyak 10.295.013 menjadi 9.052.529 pada tahun 2018.
“Angka penurunan DPT mengapa mencapai 1 juta? Apakah DPT berkurang. Sementara secara logika, jumlah penduduk bertambah setiap tahunnya. Bukankah semestinya jumlah jumlah DPT akan bertambah selaras dengan bertambahnya jumlah penduduk? Kami merasa kecewa dengan kinerja KPU Sumut. KPU Sumut harus bertanggungjawab. Nampaknya ada ketidakbecusan kinerja KPU dalam menggelar Pilkada Sumatera Utara 2018,” sebut Koordinator Aksi, Carter Sitanggang, yang disambut teriakan massa pendemo lainnya.
Berdasarkan alasan itu, massa menilai bahwa KPU Sumut telah membunuh hak politik warga Sumut dan menyebut Pilkada Sumut adalah cacat demokrasi.
Dengan dasar tersebut, pendemo menuntut KPU Sumut agar mengakomodir atau mengembalikan hak politik mereka yang kehilangan hak pilihnya sebagai untuk memilih gubernur dan wakil gubermur Sumut di masing-masing wilayah.
Setelah mendengarkan orasi para pendemo, Kabag Humas dan Teknis KPU Sumut, Maruli Pasaribu ditemani Kasubbag, Herry Darma Putra, mencoba menenangkan para pendemo dengan mempersilahkan perwakilan massa untuk masuk ke gedung KPU Sumut guna menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka.
“Tadi juga sudah dibilang kan sama Pak Maruli, apa tuntutan mereka agar disampaikan sama ketua KPU Sumut dan komisioner, tapi mereka gak mau. Mereka hanya mau menyampaikan dan berjumpa langsung dengan Ketua dan Komisioner. Kita sudah hubungi para Komisioner, tapi gak diangkat. Karena gak ada titik temu, massa membubarkan diri dengan sendirinya,” sebut Herry Darma Putra.
Baca juga : 698 Personel Polri Dan ASN Polda Sumut Telah Naik Pangkat
Sebelum membubarkan diri dengan tertib, aksi massa terus mendapatkan perhatian dan kawalan petugas keamanan. Puluhan personel dari Sabhara Polrestabes Medan dan Brimobdasu bersiaga di sekeliling Kantor KPU Sumut.
Beberapa mobil taktis polisi juga terlihat bersiaga di Jalan Perintis Kemerdekaan sebagai mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
“Harus tingkatkan pengaman yang maksimal di setiap tempat,” kata Kabagops Polrestabes Medan, I Gede Nakti, sewaktu mempersiapkan personelnya dalam apel pengamanan massa pendemo di gedung KPU Sumut.
0 komentar:
Posting Komentar