Kamis, 11 Oktober 2018

, , ,

Heboh Prabowo Subianto Sang Capres Dikepung

Heboh Prabowo Subianto Sang Capres Dikepung



BERITA HARIAN - Partai Gerindra yang menyebut Pilpres 2019 jadi yang terberat bagi Prabowo Subianto karena merasa sang capres dikepung. Pernyataan ini yang menuai pro-kontra dan yang membuat heboh. Seperti apa?

Soal merasa yang dikepung ini awalnya disampaikan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani saat menanggapi kasus hoax Ratna Sarumpaet. Muzani yang menjawab pertanyaan wartawan terkait harapan koalisi Prabowo atas kasus yang menyeret elitenya.

"Kami yang merasakan terus terang ini adalah bobot terberat beliau (Prabowo) menjadi calon presiden. Jadi kami merasa bahwa Prabowo saat ini yang akan dikepung," kata Muzani di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Muzani mencontohkan Pilpres 2009 yang tidak ada pengerahan kepala daerah untuk mendeklarasikan dukungan kepada salah satu calon seperti sekarang. Selain itu, 'kepungan' lain, menurut Muzani, bersumber dari hasil berbagai lembaga survei.

PPP menganggap Gerindra sedang berdrama dengan klaim 'terkepung' itu. Munurut PPP, pernyataan itu tak mendasar dan hanya halusinasi.

"Klaim Gerindra bahwa Pilpres 2019 Prabowo dikepung merupakan pernyataan dramatis dan tidak mendasar. Secara formal, pencalonan Prabowo-Sandi telah memenuhi persyaratan pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen," kata Waketum PPP Arwani Thomafi dalam keterangannya, Kamis (11/10/2018).

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pariera menilai Gerindra memakai strategi playing victim, yaitu menempatkan diri seolah menjadi korban. "Kali ini cerita Prabowo dikepung jelas ini juga model strategi playing victim dengan mengembangkan cerita palsu untuk menarik simpati masyarakat masyarakat," kata Hugo kepada wartawan, Kamis (11/10).

Golkar juga menepis pernyataan Muzani itu. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan kubunya berkompetisi secara sehat.

"Kita berkompetisi secara sehat. Penyelenggara pemilu juga independen. Semua diberi kesempatan yang sama untuk berkampanye," ujar Ace.

Pembelaan datang dari PKS selaku koalisi Gerindra. PKS menyebut Prabowo sebagai seorang pejuang.

"Ya, tapi beliau sebagai seorang pejuang dan seorang petempur, pernah menjadi Panglima Kostrad, itu malah asyik untuk beliau. Kalau orang semacam beliau kemudian nggak punya tantangan, malah nggak asyik," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Koalisi Gerindra, PAN, juga menganggap Prabowo 'terkepung' dalam pencapresan 2019. Namun Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo menyebut Prabowo dan pimpinan partai koalisi lainnya tidak akan gentar.

Baca juga : Jokowi Bertemu PM Singapura, Mau Perkuat Kerja Sama Pariwisata 

Dradjad mengingatkan saat ini Prabowo berjuang bersama tokoh-tokoh besar. Dari Ketum Partai Demokrat yang juga Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

"Beliau bersama Pak SBY, Pak Amien, dan semua pendukung tidak gentar. Maju terus memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia," kata Dradjad.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90