Selasa, 12 Desember 2017

, , ,

Banjir Yang Mengerikan Dijakarta, Dewan Yang Minta KPK Untuk Turun Tangan

Banjir Yang Mengerikan Dijakarta, Dewan Yang Minta KPK Untuk Turun Tangan



BERITA HARIAN - DPRD DKI Jakarta yang akan mengaku geram untuk yang menyusul yang akan terjadinya banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta, Senin (11/12/2017).

Kegeraman mereka yang akan bisa saja yang menjadi-jadi karena dengan beberapa ruas jalan raya yang tak dapat bisa saja yang dilintasi kendaraan.

Jalan raya yang tak akan bisa saja yang dapat dilintasi pada kendaraan antara lain Jalan Dukuh Atas, Jalan Bendungan Hilir, Jalan Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman.

Wakil Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Jakarta, Mohamad Ongen Sangaji, yang akan bisa saja yang mengaku menyesalkan dengan kejadian tersebut.

Menurut dia hal itu yang akan bisa saja untuk yang akan terjadi akibat buruknya sistem drainase di jalan-jalan protokol.

Oleh sebab itu Ongen meminta Anies Baswedan - Sandiaga Uno yang akan bisa saja yang mengevaluasi jajaran Dinas Sumber Daya Air (SDA).

Alasannya jika pada pengecekan pompa air rutin yang akan dilakukan, kondisi banjir yang seperti itu tak akan terjadi.

“Dinas SDA lalai dengan karena tak mengurusi banjir tapi malah sibuk beli lahan. Misalnya beli tanah sampai Rp 3 trilunan,” kata Ongen di Jakarta (11/12/2017).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura DKI itu yang akan bisa saja yang menegaskan, sudah selayaknya Gubernur Anies Baswesan yang akan bisa saja yang mencoret anggaran pengadaan tanah.

Menurut dia, akan lebih baik uang tersebut digunakan untuk melakukan perbaikan saluran air, pompa, drainase dan perbaikan sungai.

“Entah siapa itu yang masukkan untuk beli tanah. Kalau Anies tetap memaksakan beli, kami akan minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengusutan pembelian tanah. Masak setiap tahun beli,” kata Ongen.

Baca juga : Sedang Praperadilan Setya Novanto, KPK Yang Akan Hadirkan Dua Ahli Hukum

Bahkan, menurut Ongen, jika anggaran pembelian lahan Dinas SDA dan Kehutanan digabung maka jumlahnya bisa mencapai Rp 4.933 triliun.

“Ini harus dilakukan audit. SDA fokus tangani banjir saja. Jangan beli tanah terus. Saya akan minta penegak hukum (menyelidiki hal) ini. Saya kasihan sama Anies dan Sandi,” ucap Ongen.

Ongen menilai Dinas SDA terlalu asyik membeli tanah sehingga lupa dengan banjir. “Pokoknya, batalkan beli tanah dan fokus banjir,” kata Mohamad Ongen Sangaji.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90