Jokowi Pilih Bermalam Ditenda Pengunsi , Pantau Korban Gempa di Lombok
![]() |
BERITA HARIAN - Presiden Jokowi sudah tiba yang di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memantau korban gempa yang tinggal dipengungsian yang akan dipersiapkan pemerintah.
Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi yang mengaku sedih setelah yang akan mendapat laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ia pun yang akan memutuskan untuk menginap bersama pengungsi di tenda.
"Malam ini, saya akan menginap yang di tenda setelah bertemu para pengungsi, melihat dari dekat penanganan atas dampak bencana yang di Lombok seperti dapur umum, pemulihan trauma pengungsi, dan rumah sakit lapangan," ujar Jokowi dalam status Faceboknya, Senin (13/8/2018)
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi 7 skala Richter yang di Lombok hari Minggu pekan lalu sebanyak 436 orang, luka-luka 1.353 orang, dan sedikitnya 352.736 pengungsi.
Selain korban jiwa, BNPB juga yang akan mencatat kerusakan fisik 67.875 unit rumah, 606 sekolah, enam jembatan, tiga rumah sakit dan juga sepuluh puskesmas, 15 masjid dan 50 unit mushola, serta 20 unit perkantoran.
Kerugian akibat gempa yang akan diperkirakan lebih dari lima triliun rupiah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pemerintah akan yang memberikan bantuan secara finansial kepada korban untuk memperbaiki rumah yang terkena dampak bencana gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Nantinya, rumah-rumah baru tersebut akan berkonsep tahan gempa. Hal itu penting mengingat daerah Lombok rawan terhadap bencana gempa. Terdapat 1.000 kepala keluarga (KK) yang akan diberi bantuan pada tahap awal ini.
Pemerintah memiliki kategori-kategori tertentu untuk menentukan besaran stimulus bagi korban.
"Nilai bantuan stimulus sebanyak Rp 50 juta/KK untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta/KK untuk rumah rusak sedang dan Rp 10 juta/KK untuk rumah rusak ringan, yang pengerjaannya akan dimulai pada minggu ini," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/8/2018).
Bantuan tersebut akan diberikan dalam bentuk tabungan. Nantinya, yang akan mengawasi proses pembangunan adalah gubernur NTB, dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pemerintah (juga) akan mendorong ketersediaan material semen, besi dan lainnya dan mengawasi harga jual material di NTB dengan konsep rumah tahan gempa," ucapnya.
Sampai saat ini, tim di lapangan masih melakukan proses pencarian korban dan penghitungan terkait kerusakan dampak dari bencana tersebut.
Baca juga : Akibat Sok Jago, Pria Preman Kampung Ini Disikat Polsek Delitua
Data BNPB sampai Senin (13/8/2018) mencatat, terdapat 437 korban meninggal dunia, 1.353 orang mengalami luka-luka, dan 352.793 pengungsi.
Sementara itu, total rumah rusak sebanyak 52.812 unit, sarana pendidikan terdampak sebanyak 458 unit dan fasilitas umum serta tempat ibadah sejumlah 197 unit.
Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 7 mengguncang NTB, Minggu (5/8/2018), pukul 18.46 WIB. BNPB mendata, lokasi paling parah terdampak gempa adalah Lombok Utara.
0 komentar:
Posting Komentar