Jumat, 09 Maret 2018

, ,

Cara Pimpinan JAD Yang Akan Dihubungi Mencari Senjata Selundupan

Cara Pimpinan JAD Yang Akan Dihubungi Mencari Senjata Selundupan



BERITA HARIAN - Pimpinan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Zainal Anshori yang akan bisa saja yang mengaku pernah saja yang akan bisa saja yang dihubungi Iwan Darmawan Muntho alias Rois lewat aplikasi percakapan Telegram.

Rois minta untuk yang akan bisa saja yang dicarikan dua orang yang akan dikirim ke Filipina.

Belakangan diketahui, kedua orang itu yang akan bisa saja yang dikirim sana untuk kemudian menyelundupkan senjata ke Indonesia.

Anshori menyampaikan hal tersebut saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018), terkait kasus bom di Jalan MH Thamrin dengan terdakwa Aman Abdurrahman.

Rois merupakan terpidana kasus terorisme yang berkenalan dengan Aman saat keduanya ditahan di Lapas Kembang Kuning Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Anshori bercerita, Rois meminta hal itu saat dia menjenguk Rois di lapas pada November 2015. Dia menjenguk karena dihubungi langsung oleh Rois.

"Melalui apa dipanggil? Gimana komunikasinya?" tanya Jaksa Anita Dewayani dalam persidangan.

"Melalui (aplikasi) Telegram," jawab Anshori. "Melalui HP (handphone)?" tanya Anita lagi.

"Iya," timpal Anshori.

Anshori mengaku, awalnya dia tidak tahu dua orang itu diminta untuk menyelundupkan senjata.

Menurut dia, Rois hanya menyebut dua orang tersebut dikirim ke Filipina untuk mengantarkan barang dagangan.

Rois juga memberinya dana 20.000 dollar Amerika Serika (AS) untuk akomodasi dua orang tersebut.

"Beliau (Rois) tidak pernah menyampaikan kepada saya bahwa dua orang itu pada akhirnya untuk mengambil senjata," kata Anshori.

Baca juga : Arsenal Yang Ikut-Ikutan Untuk Minati Striker Atalanta Ini

Menurut Anshori, kedua orang yang dicarinya itu langsung berkomunikasi dengan Rois sehingga dia tak mengetahui soal penyelundupan senjata itu. Anshori baru mengetahui adanya penyelundupan setelah misi tersebut gagal.

"Akhirnya saya baru tahu bahwa itu tidak berhasil. Mau enggak mau, kami minta maaf," ucap Anshori.

Dalam persidangan tersebut belum terungkap senjata itu akan digunakan untuk apa.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90