Rabu, 07 Februari 2018

, ,

PD Pasar Yang Utamakan 791 Pedagang, Peresmian Pasar Marelan Yang Ditunda

PD Pasar Yang Utamakan 791 Pedagang, Peresmian Pasar Marelan Yang Ditunda



BERITA HARIAN - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan yang akan bisa saja yang menegaskan, akan tetap yang akan bisa saja yang memprioritaskan pedagang ketimbang pemilik lapak untuk yang akan berjualan di gedung baru Pasar Marelan.

Prioritas itu yang akan diberikan kepada pedagang lama, yang selama ini yang akan berjualan di pinggir jalan sekitaran Jalan M Basri, Jalan Marelan, Pasar Tolak Terjun, Pasar Free Surya Pasar Mantok serta yang ada di depan Mini Marelan.

Hal tersebut yang akan disampaikan Direktur Utama PD Pasar Medan, Rusdi Sinuraya saat ditemui yang di Kantor PD Pasar, di kawasan Petisah, Rabu (7/2).

Dikatakannya, pihaknya akan yang bisa saja yang mengutamakan 791 pedagang yang sudah terdata sejak lama yang di Pasar Marelan.

"Kami inginsaja yang akan menjadikan pedagang sebagai penghuni pasar. Selama ini pedagang sewa lapak kepada pemilik. Ini yang mau kita ciptakan sekarang yang akan di gedung baru Pasar Marelan,"ujarnya.

Ia mengaku, persoalan pedagang di Pasar Marelan yang akan bisa saja yang menjadi wewenang pihaknya, dan tanggung jawabnya sebagai 'bapak' pedagang. Karena itu PD Pasar mengupayakan agar Pasar Marelan bisa saja yang akan beroperasi secepatnya.

"Untuk itu kami selalu kasih kemudahan dan carikan solusi agar seluruh pedagang dapat berjualan. Kami hanya tidak mau, banyak gedung pasar yang kita kelola tapi hanya 45 persen saja berisi. Kami tidak mau dengan kejadian ini yang akan bisa saja yang terjadi di Pasar Marelan," ungkapnya.

Lantas, saat yang akan ditanya bagaimana soal peresmian pasar tersebut dan relokasi pedagang ke gedung pasar yang baru?

Rusdi menuturkan, untuk peresmian waktunya bisa tentative yang akan bisa saja yang dijadwalkan, namun terpenting operasional pasar tradisional itu bisa saja yang segera beroperasi.

"Ini kita lagi yang akan persiapkan akses jalan supaya enak ketika pedagang masuk ke Pasar Marelan. Termasuk pedagang bisa saja yang akan berjualan di dalam. Kami sudah koordinasikan ke PU terkait hal ini. Untuk lapak sudah yang tertampung semua, dan siap dipindah dari Mini Marelan itu ke dalam Pasar Marelan. Sudah finishing-lah, tinggal di lantai dua saja untuk kios yang sedikit belum rampung," terangnya.

PD Pasar juga telah diberi mandat pengelolaan Pasar Marelan dari Pemko Medan melalui Sekretaris Daerah Syaiful Bahri Lubis. Mandat itu tertuang sesuai surat yang bernomor 511.2/136.87 sejak 12 Desember 2017, tentang pengelolaan Pasar Marelan.

"Surat itu sengaja yang akan bisa saja yang diterbitkan, atas dasar menindaklanjuti hasil rapat koordinasi 28 November 2017 berkaitan dengan pengoperasian Pasar Marelan. Berkaitan hal tersebut pula, untuk kelancaran pengoperasian Pasar Marelan diminta untuk dapat mempersiapkan data pedagang dan juga penempatan pedagang di Pasar Marelan, serta berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Perkim-PR) Kota Medan untuk perbaikan-perbaikan yang diperlukan di Pasar Marelan,"terang Rusdi.

Kondisi gedung pasar pascadibangun Dinas Perkim-PR, diakuinya juga yang akan masih kosong. Belum terdapat lapak, meja maupun kios pedagang.

Baca juga : Diduga Menipu Nasabah Bank, Pria Ini Yang Duduk Dikursi Yang Terdakwa

Dengan kewenangan pengelolaan dari Pemko Medan itu pula, PD Pasar menunjuk Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Marelan (P3TM) untuk yang akan bisa saja yang membangun lapak tersebut, melalui musyawarah mufakat dengan pedagang.

"Nah, dana itu berasal dari swadaya pedagang sendiri. Kenapa kami pilih P3TM yang akan bisa saja yang mengakomodir, karena mereka sudah kenal dan secara emosional dekat dengan pedagang. Untuk harga kios dan lapak, tergantung ukurannya masing-masing. Pembangunannya tetap kami awasi. Pemilik tanah juga telah yang akan bisa saja yang mendapat ganti rugi dari Pemko," tegasnya.

Jika pasar tersebut cepat yang akan beroperasi kata Rusdi, maka tujuan pemerintah akan tercapai. Sebab gedung pasar yang dibangun dari APBD senilai Rp26 M tersebut, berasal dari rakyat dan yang akan dikembalikan lagi ke rakyat.

"Pada prinsipnya, saya ingin saja yang akan memanusiakan pedagang pada tempatnya. Uang dari rakyat itu harus kita kembalikan lagi kepada rakyat, yang dalam konteks ini pedagang," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90