Rabu, 13 September 2017

, ,

Penjual Bakso dan Satai Akan Terima Bantuan DP Rumah Sebesar 30 Persen

Penjual Bakso dan Satai Akan Terima Bantuan DP Rumah Sebesar 30 Persen



BERITA HARIAN  - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakalan meluncurkan skema pembiayaan rumah yang dimana berupa bantuan pembiayaan perumahan berbasis dengan tabungan (BP2BT). Kementerian PUPR sendiri bakalan merilis peraturan menteri PUPR di tahun ini untuk dapat mengakomodasi skema pembiayaan tersebut.

Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Eko D Heripoerwanto, menerangkan, bahwa bantuan pembiayaan tersebut ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) nonformal sama seperti pedagang bakso dan juga satai.

"Jadi BP2BT tersebut merupakan produk baru yang bakalan diluncurkan moga-moga dapat dilakukan tahun ini," katanya.

Dia menerangkan bahwa bantuan pemerintah sendiri seperti uang muka. Dia bilang, bantuan tersebut bakalandialokasikan di kredit pemilikan rumah komersial.

"Nah bantuan dari kami itu bentuknya seperti uang muka, sementara dari KPR komersial. Uang muka yang ada di depan, bukan sebesar tadi Rp 4 juta untuk KPR FLPP, namun FLPP bunga rendah," ungkapnya.

Dia bilang, itu karena KPR-nya komersial maka bunganya sama sekali tidak berlaku tetap mauun flat. Meski demikian, bantuan dari uang muka yang telah diterima relatif besar telah mencapai 25-30 persen.

"Kalau itu nanti KPR bunga komersial namun bantuan uang muka yang dimana jauh lebih besar Rp 4 juta, itu kira-kira komponennya sekitar sebesar 25-30 persen dari harga rumah bentuk bantuannya," tandasnya.

Untuk diketahui, dari Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran untuk bantuan pembiayaan perumahan yang diketahui sebesar Rp 7,6 triliun. Alokasi tersebut terdiri dari Rp 4,5 triliun untuk penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) terdapat sebanyak 40 ribu unit, kemudian Rp 1,97 triliun untuk penyaluran subsidi selisih bunga (SSB) terdapat sebanyak 239 ribu unit.

Lalu, sebanyak Rp 1,12 triliun untuk dapat subsidi bantuan uang muka (SBUM) 278 ribu unit. Terakhir, Rp 5 miliar untuk bala bantuan pembiayaan perumahan yang berbasis tabungan (BP2BT) sebanyak 156 unit.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90