Selasa, 22 Agustus 2017

,

Sayur Asem Khas Betawi, Pada Sejak Zaman Penjajahan Belanda Di Batavia

Sayur Asem Khas Betawi, Pada Sejak Zaman Penjajahan Belanda Di Batavia



BERITA HARIAN - Keberagaman suku yang di Indonesia tak hanya diwakilkan dari budayanya saja, melainkan juga bisa dirasakan dari santapan sayur asemnya. Sebab, kreasi sayur asem bisa berbeda-beda di setiap daerahnya.

Sayur asem juga menjadi salah satu bentuk peninggalan sejarah. Kondisi Batavia- sebutan Jakarta zaman dulu- ketika Pemerintah Kolonial Belanda menguras kekayaan alam Indonesia, di Betawi yang tumbuh subur pohon asem, disitulah awal munculnya seporsi kelezatan yang dinamakan sayur asem. Bahan utamanya tentu tidak luput adalah buah asem itu sendiri.

"Karena dulunya sayur asem ini terbuat dari bahan-bahan yang ada . Kebetulan daerah Jakarta ini banyak pohon asem dan bahan seperti labu siam," jelas Arie Parikesit, pakar kuliner tradisional yang ditemui dalam acara Menikmati Mahakarya Indonesia Khas Betawi di Santap Mantap Day 2017.

Untuk itu, dibandingkan sayur asem dari daerah lain, sayur asem di Betawi memiliki topping yang banyak. Arie menjelaskan sayur asem khas Betawi dari dulu memiliki ciri khas dari beragamnya kacang. Dari mulai kacang tanah yang masih dibungkus kulitnya, hingga jagung manis.

"Dari banyaknya sayur asem di Indonesia, sayur asem Betawi usianya cukup lama. Dari sayur asem itu kemudian berkembang menjadi sayur lodeh hanya saja sayur lodeh menggunakan santan," tukasnya.

Sayur asem betawi juga memiliki kuah bening dengan rasa gurih dan adanya asem kandis. Asem kandis ini membuat rasa sayur asem menjadi lebih terasa nikmat dan begitu segar ketika disantap.

Jika dibandingkan dengan sayur asem khas Jawa sungguh berbeda. Mereka menggunakan asem jawa sebagai bahan utamanya. Arie mengungkapkan, jika sayur asem di Jawa khususnya kawasan Pesisir kuahnya tidak bening, melainkan merah. Dan, di Jawa menu pendampingnya adalah ikan goreng.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90