Selasa, 20 Juni 2017

, , , ,

Golkar Yang Belum Mendapatkan Informasi OTT KPK Gubernur Bengkulu

Golkar Yang Belum Mendapatkan Informasi OTT KPK Gubernur Bengkulu



BERITA HARIAN - Komisi yang Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti dan istrinya Lili Madari.

Partai Golkar yang mengaku belum mendapat laporan yang resmi mengenai OTT KPK yang tersebut.

 "Informasi itu kita yang sudah dapat, tapi secara langsung dari beliau yang belum dan di dalam hal ini, Partai Golkar yang tentu menghormati proses hukum yang akan dilakukan dengan penegak hukum," kata Ketua DPP Golkar Aziz Syamsuddin di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/7/2017).

 Aziz yang mengatakan partai berlambang pohon beringin itu akan memberikan bantuan hukum kepada Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti. 

 "Mudah-mudahan dugaan ini tidak membuat pihak yang diduga ini tidak terpenuhi unsurnya. Unsur tidak terpenuhi, bisa pulang nanti malam," kata Aziz.

Aziz menuturkan pihaknya selalu menjunjung asas praduga yang tidak bersalah.

Golkar menunggu sampai kasus ini tersebut putusan hukum tetap. Golkar, katanya, mengaku prihatin dengan kejadian yang tersebut.

 "Kita yang sebagai kader Partai Golkar untuk bisa berhati-hati dan secara agama ini yang tanda-tanda partai mau besar," kata Ketua Banggar DPR itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi yang Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif membenarkan tim dalam penyidiknya mengamankan Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti dan istrinya Lili Madari, Selasa (20/6/2017).

Saat ini, pasutri dan tiga orang lainnya yang telah diamankan ‎tengah dalam perjalanan dibawa dari Bengkulu ke KPK, Kuningan, Jakarta Selatan untuk yang diperiksa lanjutan dan yang ditentukan status hukumnya.

 "Benar, nanti detailnya yang tunggu press conference saja," ucap Laode.

Lebih lanjut, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah yang menambahkan selain Gubernur dan istrinya, pihaknya juga yang amankan tiga orang yang lainnya. Tim juga yang mengamankan uang dalam mata uang rupiah di dalam satu kardus.

"Kami yang mengamankan 5 orang yang di lokasi dan 1 kardus berisi uang. Dari lima orang yang ini ada yang perempuan dan ada yang bendahara parpol di daerah juga. Diduga ada transaksi yang terjadi antara pihak swasta dan pihak penyelenggara yang negara setempat," ujar Febri. 

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90