Selasa, 21 November 2017

, , , ,

Dipimpin Setya Novanto Atau Tidak, Golkar Yang Tetap Dukung Jokowi Di Tahun 2019

Dipimpin Setya Novanto Atau Tidak, Golkar Yang Tetap Dukung Jokowi Di Tahun 2019



BERITA HARIAN - Bendahara Umum DPP Partai Golkar Robert J Kardinal yang akan bisa saja yang memastikan dukungan partainya kepada Joko Widodo untuk Pemilu Presiden 2019 tak akan terpengaruh status hukum Setya Novanto.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto kini yang akan berstatus sebagai yang tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dan yang akan ditahan di Rutan KPK.

"Tidak ada pengaruh. Tetap mendukung," ujar Robert seusai rapat pleno yang di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (21/11/2017).

Pembahasan soal dukungan Golkar kepada Jokowi juga yang tak dibahas dalam rapat pleno Golkar yang berlangsung sejak Selasa siang hingga malam ini.

Robert yang menambahkan, dukungan Golkar kepada Jokowi yang akan dideklarasikan melalui forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang di Bali pada 2016.


Dukungan yang tersebut kembali yang akan dikukuhkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Balikpapan.

Menurutnya Robert, Golkar yang harus bisa saja yang akan menyelenggarakan Munas kembali jika ingin menarik dukungan kepada Jokowi. Namun, ia yang akan bisa saja yang akan memastikan sejauh ini tak ada rencana untuk menarik dukungan yang tersebut.

"Kalau mau yang ditarik. Munas lagi atau satu tingkat yang ada di bawah, yaitu Rapimnas," kata Ketua Fraksi Partai Golkar yang di DPR itu.


Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago yang menilai, penahanan Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan yang membuat posisi Presiden Joko Widodo tidak aman.

Partai Golkar bisa jadi akan yang mencabut dukungannya untuk Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019.

Perubahan sikap ini yang akan bisa terjadi apabila Setya Novanto lengser dari posisi Ketua Umum Partai Golkar. Sosok pengganti Novanto yang akan menjadi penentu arah Partai Golkar di pilpres tahun 2019.

Baca juga : Zidane Yang Akan Tendang Delapan Pemain Madrid Termasuk Juga Bale

"Itu artinya, dukungan Golkar yang terhadap Jokowi bisa bergeser dan juga yang akan dipastikan belum aman," kata Pangi, Minggu (19/11/2017).

Pangi memperediksi, perebutan posisi ketua umum antara loyalis Aburizal Bakrie dan juga Agung Laksono akan terulang kembali.

Bila yang akan menjadi pimpinan Golkar berasal dari trah kubu Aburizal, maka yang kemungkinan dukungan Golkar mengusung Presiden Jokowi yang di 2019 bakal dievaluasi.

Sebaliknya, bila poros Agung Laksono yang akan bisa saja yang akan memenangkan pertarungan, maka Golkar yang akan diprediksi tetap konsisten mendukung Jokowi dalam Pilpres tahun 2019.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90