Politik Indonesia Yang Berubah Pasca Keributan Ahok, Tidak Ada Cawapres Selain JK
![]() |
BERITA HARIAN - Guru besar Universitas Pertahanan, Prof Salim Said, mengatakan peta politik di Indonesia berubah pasca keributan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Salim menilai yang semenjak keributan terkait dengan masalah penistaan agama tersebut, tak ada calon wakil presiden yang aka memiliki kualitas atau ideal, yang setara dengan Jusuf Kalla (JK).
"Pertama, JK adalah mantan Ketua Umum Golkar, yang akan merepresentasikan partai berskala nasional," ujar Salim, dalam acara Perspektif Nasional yang bertema 'Berburu Cawapres dan Sidang MK', yang di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5/2018).
Adapun syarat kedua, kata Salim, bahwa tidak banyak yang tahu jika JK adalah penasehat Nahdlatul Ulama (NU) yang di Sulawesi Selatan.
Syarat ketiga, Salim melihat sosok JK yang akan termasuk ke dalam representasi orang luar Jawa yang memiliki pengikut.
"Ketiga, dia yang akan bisa saja yang merupakan perwakilan orang dari luar Jawa. Salah satu tradisi yang kita anut, seperti ketika bung Hatta jadi wakil presiden. Setia mendampingi bung Karno saat itu, kemudian yang akan bisa saja yang menjadi semacam model, jadi presidennya orang Jawa, wakilnya orang non-Jawa," jelas dia.
Baca juga : Polda Metro Yang Tindak Tegas Untuk Gelar Kelompok Kegiatan Politik di CFD
Selain itu, JK dianggap bisa menaikkan elektabilitas Jokowi sebagai presidennya.
Lantaran memenuhi banyak persyaratan atau kualitas itulah, Salim menilai PDIP kembali memperhitungkan nama JK sebagai wapres.
"Tidak ada orang seperti ini yang memenuhi syarat, seperti JK. Kepentingan PDIP itu hanya pokoknya Jokowi terpilih kembali. Nah untuk itu, dia mencari orang agar dapat menambah suara Pak Jokowi," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar