Cara Menghilangkan Aroma Yang Menyengat Jengkol Menggunakan Air Beras

Cara Menghilangkan Aroma Yang Menyengat Jengkol Menggunakan Air Beras

BERITA HARIAN  - Jengkol merupakan salah satu bahan makanan khas Indonesia yang cukup digemari oleh berbagai kalangan. Makanan ini biasanya disemur lalu disajikan sebagai makanan pelengkap nasi uduk khas Betawi. Tak sedikit pula yang mengolah jengkol sebagai campuran sambal atau sebagai lalapan.

Namun dibalik kelezatannya itu, jengkol termasuk jenis makanan yang memiliki aroma menyengat. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian orang memilih untuk menghindari makanan tersebut. Namun ternyata, ada beberapa tips ampuh untuk menghilangkan bau dan membuat daging jengkol menjadi lebih empuk. dari berbagai sumber, berikut ulasan lengkapnya, Jumat (11/8/2017).

Rendam Salah satu cara ampuh untuk menghilangkan bau pada jengkol adalah merendamnya di dalam air. Hal ini mampu mengurangi bau yang tidak sedap dan menetralisir racung yang dikandung bahan makan tersebut. Agar kualitas jengkol tetap terjaga dengan baik, Anda bisa menggunakan air es atau air kapur sirih. Setelah itu rendam semalaman agar baunya benar-benar hilang.

Air beras Selain menggunakan air kapur sirih, Anda juga bisa merendam jengkol dengan air bekas cucian beras. Caranya, rendam jengkol dalam air tersebut selama 24 jam. Keesokan harinya buang air rendaman dan ganti dengan air cucian beras yang baru dan rendam lagi selama seharian penuh. Lakukan perendaman ini hingga 2-3 x 24 jam. Setelah itu, keringkan jengkol dan bilas menggunakan air bersih. Jengkol pun siap untuk direbus.

Rebus dengan tambahan bumbu Setelah merendam jengkol, langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan untuk menetralisir bau menyengat pada jengkol adalah merebusnya dengan campuran daun jeruk purut. Caranya sangat mudah, iris daun jeruk yang telah Anda siapkan, lalu masukkan pada rebusan jengkol. Selain jeruk purut, Anda juga bisa merebus jengkol dengan daun jambu biji. Selain ampuh menghilangkan aroma menyengatnya, trik ini juga akan membuat daging jengkol menjadi lebih empuk dan lunak.