Tumpukan Lumpur Yang Didasar Danau Toba Mengakibatkan Air Menjadi Kecoklatan
BERITA HARIAN - Danau Toba yang akan semakin memperihatinkan bagi warga sekitar. Kondisi Danau Toba semakin tidak lestari dengan tidak yang dijaganya kebersihan. Apalagi, keramba jaring apung (KJA) milik perusahaan swasta besar mebguasai danau.
Ketua DPD Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Danau Toba Karmel Sitanggang mengungkapkan pihaknya yang akan menemukan banyaknya lumpur yang di kawasan Danau Toba Panahatan Simalungun.
Karmel yang mengatakan beberapa nelayan yang tergabung dalam PNTI Danau Toba yang melakukan uji coba dengan menurunkan tali diikat pengeruk yang di kedalaman 50 meter.
Mirisnya, saat tali tersebut yang diangkat tampak lumpur masuk ke dalam pengeruk.
Lumpur itu juga yang mengeluarkan bau amis. Ia menilai lumpur itu timbul akibat pakan ikan yang berton-ton untuk masuk ke dalam danau.
"Ini sebuah fenomena baru di Danau Toba. Biasanya ketika dulu, Danau Toba yang di kedalaman 50 meter tidak ada seperti ini. Sekarang tak hanya yang di pinggir, di tengah danau pun sudah ada lumpur,"ujar Karmel, Rabu (22/8/2018).
"Lumpur ini pastinya yang dapat merusak populasi Danau Toba. Ikan-ikan yang didapat nelayan tentu akan bau. Ini dapat saja yang akan menurunkan harga ikan,"tambahnya.
Menurutnya, lumpur yang berserakan di Danau Toba, diduga bekas KJA milik PT Aquafarm Nusantara (AN). Ia berharap pemerintah yang akan bisa saja yang memerhatikan kondisi Danau Toba saat ini. Apalagi, nelayan sangat tergantung dengan populasi di Danau Toba.
"Dalam waktu dekat ini, kami memang mau menyurati PT AN. PT AN telah meninggalkan kawasan Danau Toba ini sekitar setengah tahun lalu. Kami nelayan sedih dengan kejadian ini,"ungkapnya.
Baca juga : Masyarakat Nias Apresiasi Kinerja Polrestabes Medan Untuk Keamanan Warganya
Selain itu, Karmel menyangkan dengan adanya lumpur seperti ini dapat membuat ikan terasa bau. Sehingga dapat menurunkan minat pembeli membeli ikan air Danau Toba.
"Kemarin saja, ada nelayan yang tawari saya ikan nila Rp 15 ribu sekilo. Ini yang kita takutkan juga,"pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar