Anggaran Infrastruktur Yang Akan Naik Untuk Tambah Investasi

Anggaran Infrastruktur Yang Akan Naik Untuk Tambah Investasi

BERITA HARIAN - Persentase anggaran infrastruktur yang terhadap belanja negara terus meningkat dalam tiga tahun bukan yang terakhir, yakni sebesar 14,2 persen pada tahun 2015. Kemudian yang akan naik menjadi 15,2 persen tahun 2016 dan 18,6 persen pada 2017.

Peningkatan yang tersebut akan bertujuan yang telah meningkatkan produktivitas dan juga yang melalui penyerapan tenaga kerja langsung dan tidak langsung, mendorong konsumsi.

Karena peredaran uang yang di masyarakat, mendukung stabilitas makro ekonomi dan juga yang akan meningkatkan kemakmuran.

"Dengan infrastruktur yang akan bisa saja memadai maka investasi yang bisa saja masuk ke Indonesia," kata Menteri Pekerjaan Umum dan juga Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Jumat (26/10/2017).

Kebutuhan pendanaan infrastruktur 2015-2019 yang akan diperkirakan untuk yang mencapai Rp 5.519 triliun.

Sementara dalam 3 tahun yang terakhir sejak 2015-2019, total anggaran yang telah diterima Kementerian PUPR baru yang sebesar Rp 322,9 triliun.

"Dengan keterbatasan anggaran untuk bisa saja membiayai investasi infrastruktur, Pemerintah dan juga yang akan mendorong sumber-sumber pada pembiayaan di luar APBN," kata Basuki.

Infrastruktur strategis yang sangat layak secara ekonomi dan juga finansial, pendanaannya dibuka seluas-luasnya kepada swasta atau badan usaha yang seperti jalan tol. “Sebagai gambaran porsi APBN untuk pembangunan jalan tol hanya yang akan  berkisar 10 persen saja,”kata Menteri Basuki.

Bila tingkat kelayakan finansialnya rendah, dukungan dana APBN yang akan diperlukan sebagai pengungkit dalam skema dan juga kerjasama pemerintah dan juga badan usaha (KPBU).

Alternatif pendanaan yang lainnya, telah yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN dengan melakukan sekuritisasi aset, contohnya PT Jasa Marga untuk yang mendapatkan suntikan dana segar yang akan saja digunakan untuk membangun jalan tol baru yang lainnya.

Selain itu melalui penawaran saham perdana (right issue) terhadap empat BUMN infrastruktur, dana juga yang dapat dimanfaatkan untuk bisa saja diinvestasikan pada proyek infrastruktur.