Pesawat Batik Air Merusakan Koper Selebgram Cantik Saat Turun Dari Pesawat Dikualanamu

Pesawat Batik Air Merusakan Koper Selebgram Cantik Saat Turun Dari Pesawat Dikualanamu

BERITA HARIAN - Pihak Angkasa Pura II Bandara Kualanamu yang akan mengaku sudah mengetahui informasi adanya kasus dugaan pengerusakan koper milik salah satu penumpang pesawat Batik Air. Diketahui korbannya adalah Winny Putri Lubis yang akan dikenal sebagai selebgram di Medan yang sempat saja yang akan menginformasikan apa yang ia alami di instagramnya.

Branch Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto menyebut informasi yang akan bisa saja yang akan mengenai kasus ini mereka dapatkan pertama kali dari media sosial. Ia menegaskan hingga saat ini Winny sama sekali belum ada membuat laporan tertulis kepada pengelola bandara.

"Meski tidak ada yang akan membuat laporan tertulis kepada kami sebagai pengelola bandara namun kami bersama dengan pihak maskapai Batik Air tetap yang akan melakukan investigasi atas kejadian ini. Kami pun taunya dari medsos karena menyebar. Kami sebagai pengelola bersama dengan maskapai Batik Air juga telah yang berkordinasi dengan yang di Jakarta," ujar Wisnu.

Ia menyebut kordinasi dilakukan sampai yang ke Jakarta karena yang bersangkutan sebelumnya berangkat dari sana. Kordinasi yang dilakukan untuk memastikan kapan dan dimana sebenarnya kejadian yang merugikannya itu terjadi.

"Sebagai pengelola ya kita juga yang minta maaf lah atas ketidaknyamanan ini. Jadi berdasarkan investigasi yang dilakukan kita belum dapat yang menyimpulkan dimana dan kapan sebenarnya kejadian terjadi. Kalau dia sampai di bandara Kualanamu itukan hari Sabtu ya,"kata Wisnu.

Baca juga : Diringkus Dua Pemuda Pelaku Pembunuhan Terhadap Kasir Murni Sitorus

Ia menyarankan kepada setiap penumpang pesawat jika memang terjadi masalah seperti pengrusakan bagasi dan juga pencurian yang dirasakan, jika berkenan dapat yang melaporkannya kepada pihak maskapai ataupun pengelola bandara. Disebut kalau layanan untuk keluhan penumpang di OIC berjalan yang selama 24 jam.

" Kalau ada laporan tertulis kita juga dengan mudah untuk melakukan investigasi sehingga tidak mengira-ngira. Selain itu ada juga bukti tertulisnya yang kita pegang,"kata Wisnu.